Senin, 29 Oktober 2007

pesan darimu..


“nek uripmu pengen tentrem ojo seneng ngeling-eling lan pengen mbales pasulayan sing digawe liyan karo kowe”

entah sudah berapa lama saat-saat seperti yang kemaren itu tak kualami lagi.. duduk berdua dengan bapak, ngobrol banyak-banyak sambil menikmati udara senja di salah satu sudut kota jakarta. ngobrol tentang kondisi di kota asalku, tentang keadaan rumahku nun jauh di sana, tentang hidup kami, atau bahkan dia berbagi tentang perjalanan dan pelajaran hidupnya.

kusadari.. dan kemaren semakin kusadari, betapa rindunya aku menghabiskan waktu seperti kemaren, dapat kupandangi sepuas-puasnya keteduhan dan kasih sayang yang terpancar dari sorot mata dan raut wajahnya yang semakin berkeriput.. kurasakan kekuatan hidup yang terpancar dari kesederhanaan jalan pikiran dan langkah hidupnya yang keras.. dan dapat pula kurasakan keprihatinan dan kepedihan saat kudengar batuk yang mengguguk di sela-sela ceritanya.. makin kusadari.. kau memang hanya lelaki sederhana, namun hati dan jiwamu begitu lembut.. bahkan sangat lembut.. kelembutan yang tersembunyi dalam keteguhan dan kerasnya sikapmu. betapa aku harus bersyukur menjadi anaknya..

"manungso urip kuwi (nglakoni opo wae) ojo ngarep-ngarep lan mbayangke kepenake, neng bayangno pahit lan rekasane. soale nek kowe mung mbayangke kepenake, kowe bakal gelo.." --tentang seorang wanita tua--

kata-kata sekilas yang sebenarnya tak ditujukan padaku, tapi terasa begitu menusuk hati ini.. sepertinya aku melihat banyak orang di sekelilingku (termasuk aku) menjadi budak sakit hati dan iba diri hanya karena terlalu menutup dan membekukan hati terhadap apa yang kita alami, tanpa berusaha mencari “ada apa” dibalik semua yang yang menimpa diri.

saat harapan kita tak tercapai, terasa begitu sakit hati. saat seseorang menyakiti kita, dengan setia pula kita pendam sakit hati atau bahkan dendam.. sederhananya.. segala yang dirasa tidak menyenangkan atau merugikan akan langsung di vonis sebagai penyakit menular yang harus dijauhi atau bahkan dibuang.

"sing ngono kuwi yo mung wong sing mberung lan wegah mikir, padahal nek munine gelem sholat lan gelem ngaji yo ora dadi wong sing koyo ngono". akupun cuma bisa menimpali, “padahal sing bakal ngundhuh nggih awak-awake dewe (wong sing mberung lan ora gelem mikir mau-red)”. “iyo, malah mungkin anak bojo, lan putune yo melu ngunduh”, timpal balik bapak.
--tentang seorang laki-laki tua--

aku rindu.. dan makin kurindu.. mendengarkan cerita bapak, mendengarkan nasehat dan memetik pelajaran dari perjalanan hidupnya. beban yang terasa begitu berat menjadi terasa agak berkurang, cobaan hidup yang terasa begitu berat menjadi terasa tak ada artinya.. aku malu saat ingin mengeluh.. dan aku malu saat aku ingin menyerah.. syukur alhamdulillah dia masih setia menemani setiap langkahku dengan kasih sayang yang begitu tulus.

“Sopo wae sing gawe pasulayan karo liyan, mesti uripe ora bakal tentrem. mungkin sing dipasulayani iso nrimo nanging sing gawe urip kan yo ora merem.”

Rabu, 24 Oktober 2007

tersenyumlah..


Yen ora pati cetha, mesema

Yen ora bisa kandha, mesema

Yen atimu rada gela, mesema

Kena kanggo tamba,

Mesema



JIKA tidak begitu terang, tersenyumlah. Jika tidak bisa bercerita, tersenyumlah. Jika hatimu sedikit kecewa, tersenyumlah. Itu akan menenangkanmu. Tersenyumlah, karena tak ada lagi yang bisa kaulakukan.


from : Monolog Sungai oleh Gunawan Maryanto
Jawa Pos, Edisi 02/19/2006

Senin, 22 Oktober 2007

22 oktober 2007

22 oktober 2007, menjelang perempatan Sukaraja, Bogor
perjalanan menuju antasari yang akan terasa sangat panjang
******!!...
hanya lambaian tangan tanpa kata-kata
dan otak kirikupun terasa perih.. dan makin perih

semoga menjadi pelajaran hidup.. betapa dunia ini terlalu hina untuk disedihkan

Minggu, 21 Oktober 2007

sisihkan waktu untuk "merenung" VII


(tentang jalan hidup yang telah kita tempuh)

"adiknya emang lagi kuliah dimana mas??" tanyaku pada seorang teman.
"udah kerja kok, di kota ***, dia cuma lulusan SMA" jawabnya,
sambungnya, "di keluarga saya cuma saya yang kuliah.. yang lulus SMA cuma adik saya itu, dan yang lain cuma lulus SD atau SMP. yang lulus SD ama SMP itu cewek-cewek semua".

astagfirullah..

betapa aku kurang bersyukur atas segala nikmat dan anugrah-Mu
sementara disana Kau ciptakan manusia-manusia yang selalu tabah dan sabar dalam cobaan dan ujian hidup.
sementara disana Kau ciptakan manusia-manusia yang selalu tegar dan tetap berjuang hanya demi mengharap ridlo-Mu

astagfirullah..

betapa seringkali aku tidak sadari betapa beruntungnya hidupku ini ya Allah.
Kau berikan dan anugrahkan hidup yang begitu lengkap padaku.. "betapakah mungkin dapat kudustakan nikmat-Mu".
entah betapa sering aku berpaling dari-Mu dan berpikir betapa hidupku ini hanya penuh derita..
entah betapa sering pula aku berpaling dan memilih berjalan di jalan yang aku tahu tidak Kau ridloi..
entah betapa sering aku berpaling...

sementara aku tahu.. dan aku yakin...
hidup ini bukan hanya sekedar hidup..
dan hidup bukan hanya di bumi yang panas ini..

entah apa yang kelak akan aku petik di kehidupan dunia ini... atau di dunia nanti..
biarlah itu tetap menjadi rahasia illahi..

hidup ini terlalu hina untuk dibawa bersedih..
akan tetapi lebih hina lagi orang yang tak bersedih kala berpaling dari-Mu


Jumat, 19 Oktober 2007

si adik kecil berambut ikal


"dik, tempat wudhunya dimana ya?" tanyaku
"disana" jawab singkat si adik kecil ..adik cewek, mungkin berumur sekitar 3 tahunan.. sambil menunjuk lorong sebelah kiri bangunan itu.
sesaat aku sempat ragu dan balik badan, soalnya aku lihat ada tulisan "tempat wudhu akhwat", kan gaswat kalau salah masuk kamar.
"lha.. si adik kecil tadi kan cewek, jangan-jangan ditunjukin tempat wudhu cewek" pikirku, aku lihat dan tengak-tengok kiri kanan ga ada orang lain buatku bertanya, akhirnya kuputuskan mengikuti saran si adik kecil. e.. ternyata tempat wudhu ikhwan-akhwat emang bersebelahan, cuma tulisan "tempat wudhu pria" udah luntur n ga kelihatan dari jauh.

cepat-cepat aku ambil air wudhu terus buru-buru naik ke masjid yang berada di lantai 2 ..maklum udah masbuq... tiba-tiba saat lagi sholat terlintas kembali tanya jawab singkatku sama si adik kecil tadi ..aku juga ga tahu, seringkali walau lagi sholat pikiran ini mengembara entah kemana, astaghfirullah.. susah benar sholat dengan khusyu'... dan aku menyesal.. aku belum sempat kasih ucapan terima kasih atas pertlongan si adik kecil.. mungkin juga aku lupa walau hanya untuk sekedar tersenyum sebagai ungkapan terima kasihku..

walau aku tahu dia telah memudahkan jalanku untuk sowan pada-Nya, kenapa aku sampai lupa ucapkan terima kasih? bahkan aku sempat meragukan jawabannya.. atau karena dia hanya si adik kecil?? sedangkan saat aku nyasar waktu mau ke kosan teman di limo .. kebayoran lama.. atau saat aku tak tahu jalan mana yang menuju parung ..dari pondok labu.. pasti tak lupa kuucapkan terima kasih pada bapak-bapak yang kasih tahu jalan.

aku lupa kalau janganlah melihat dari mulut siapa omongan itu keluar tapi dengarlah omongan apa yang keluar dari si mulut. tua muda.. gede kecil... miskin kaya.. cowok cewek.. itu hanya tampak lahirnya saja, kelapangan hati dan jalan pikiran manusia siapa yang tahu..

kadang memang kita harus belajar dari seorang adik kecil.. pada hati yang masih murni dan sewajarnya, mungkin juga si adik kecil lebih tulus, hatinya masih polos dan murni, dia tak peduli aku kasih ucapan terima kasih atau tidak, dia hanya tahu "dia ditanya maka dia akan menjawab" tentunya sebisa dia ..tak kurang dan tak lebih.. tapi coba jika aku tak kasih ucapan terima kasih pada si bapak yang menunjukkan jalan menuju limo atau parung, mungkin dalam batinnya mengumpat, "dasar anak ga tahu terima kasih".


karena orang dewasa kadang telah kehilangan kelembutan hati dan lebih memilih jalan yang hanya akan membekukan hati (like me??)

Kamis, 18 Oktober 2007

pesan dari siansu III

(tentang cinta kasih)

Segala keadaan kita adalah hasil dari apa yang telah kita pikirkan
didasarkan atas pilihan kita dan dibentuk oleh pikiran kita

Jika seseorang bicara atau berbuat dengan pikiran jahat,
penderitaan akan mengikutinya,
seperti roda gerobak mengikuti jejak kaki lembu yang menariknya.

Jika seseorang bicara atau berbuat dengan pikiran murni,
kebahagiaan akan mengikutinya,
seperti bayang-bayang yang tak pernah meninggalkannya

Dia mencaci maki saya, memukul saya, mengalahkan saya, merampok saya,
yang menyimpan pikiran ini, kebencian takkan berakhir,
yang tidak menyimpan pikiran ini, dendam kebencian akan berakhir.

Karena kebencian tak dapat dipadamkan oleh kebencian,
kebencian hanya musnah oleh cinta kasih
inilah suatu aturan yang abadi...


"kini hari-hariku hanya terisi dengan tulisan tentang siansu,
tentang Cia Hui Song, Cia Sun, Ceng Sui Cin
atau tentang Cin-ling-pai, Ang-lian-to, atan tentang Lembah Naga"

Rabu, 17 Oktober 2007

pesan dari siansu II


(tentang cinta sejati)

setiap orang manusia ingin dicinta
tanpa ada yang menyayang, hidup terasa hampa
mengapa....?
karena hatinya tidak mengenal cinta!
yang tidak mengenal cinta, haus akan cinta

hati yang penuh oleh cinta sejati
tidak lagi mengharapkan dirinya dicintai
cinta sejati hanya kenal memberi
tak tahu minta tak ingin jasa atau dicintai!

pesan dari siansu I


(tentang hidup)

sesungguhnya bahagialah kita,
tidak membenci mereka yang membenci kita!

sesungguhnya bahagialah kita,
bebas daripada penyakit di antara mereka yang sakit!

sesungguhnya bahagialah kita,
bebas daripada tamak di antara mereka yang tamak!

sesungguhnya bahagialah kita,
memafkan mereka yang tak memaafkan kita!
sesungguhnya bahagialah kita,
biarpun kita teraniaya dan tidak memiliki apa-apa!

sesungguhnya bahagialah kita,
yang telah dapat membuang kemenangan dan kekalahan!
sesungguhnya bahagialah kita,
yang mempunyai kelapangan dada untuk membuka hati!

tentang cintaku I


Masa bodoh bulan tak bersinar
Masa bodoh bintang tak berpijar
Asal kau cinta padaku!

Tak perduli burung tak menembang
Tak perduli bunga tak berkembang
Asal kau cinta padaku!

Masa bodoh bumi tak berputar
Tak perduli dunia akan kiamat
Masa bodoh matahari tak bercahaya
Tak perduli langit tiada awan
Asal kau cinta padaku, sayang
Asal kau cinta padaku!!


Betapa ingin mata memandang mesra
Betapa ingin jari tangan membelai sayang
Betapa ingin hati menjeritkan cinta

Kamis, 04 Oktober 2007

sisihkan waktu untuk "merenung" VI


(nasehat untuk sang aku)

saat kita sadari telah melakukan salah.. atau saat hati berkata bahwa kita telah bertindak khilaf... tak peduli seberapa kecil salah atau khilaf itu, cobalah tuk lapangkan hati dan membuka nurani tuk secara tulus memohon maaf dan segeralah mohon ampun pada Allah.. serta berusaha semampu kita untuk memperbaikinya...

Dan bila kita merasa tersakiti atau terdzolimi oleh mereka... tak peduli seberapa besar perih yang kita derita, cobalah tuk lapangkan hati dan membuka nurani tuk bersikap sabar dan tabah serta secara tulus limpahkanlah maaf untuk mereka... dan mohonkan ampun kepada Allah bagi khilaf mereka..

Apalah baiknya kita memendam dendam dan sakit hati, hanya akan merusak dan membekukan hati… sementara Allah saja tetap maha pemurah dan maha penyayang bagi umat yang telah mendustakan nikmat-Nya..

Rabu, 03 Oktober 2007

naik motor, ngirit atau tambah boros???


ini sih cuma sekedar iseng buat bandingin kalo naik motor buat kerja di jakarta lebih ngirit atau malah tambah boros.. cara ngitungnya sih juga ngasal aja, jadi kalo ada kurangnya tolong diedit..

range waktu aku mulai hitung adalah 15-30 september alias 15 hari, aku hitung mulai dari tanggal 15 september soale itu tanggal motorku nyampe bogor. dari range waktu di atas, ongkos buat beli bensin aku hitung-hitung (tiap beli bensin aku catet sih..) sekitar Rp. 105.500,- dengan asumsi aku lebih sering menggunakan pertamax yang notabene seliternya Rp. 6.150, kadang juga pakai pertamax plus (Rp. 6.400,-). ongkos selanjutnya adalah angkos parkir sekitar Rp. 15.000,- buat parkir di parkiran IPB baranangsiang, kosanku ga bisa menampung motor hiks hiks... lalu ada ongkos steam, anggap aja tiap 5 hari sekali, so sekitar Rp. 18.000,-. apa lagi ya.. bingung nih.. so semua sekitar Rp. 138.500,- atau pahit-pahitnya anggap aja Rp. 140.000,-. oh iya.. tempat kerjaku di daerah antasari, cipete, jaksel.

Nah.. kalo kerja sambil naik angkutan umum, aku hitung kayak gini. naik bis kp. rambutan 4.500,- atau 6.000,- nyambung metromini 605, Rp. 2.500, pulangnya juga segitu juga. jadi PP sekitar Rp. 14.000 atau Rp. 17.000. so dengan 11 hari kerja total diperkirakan sekitar Rp. 169.000,- = ((14.000*6)+(17.000*5)).

ternyata selisihnya dikit banget ya.. cuma Rp. 29.000,-. tapi... ternyata itungan itu terlalu kasar, ternyata kalau pakai motor, hajar bleh!!, mau ke tempat ihyak atau icus tinggal weerr.. kalo yang ini ga boleh dihajar haha.., ke puncak?? WJ?? darmaga atau ke ciampea?? boleh juga.. dan ternyata biaya bensin udah masuk ke yang Rp. 140.000,-. jadi biaya ongkos buat angkutan juga ga hanya Rp. 169.000,- dong.. atau dengan kata lain lebih meledak!!! berarti ngirit doongg..??? ya iyalah... selain ngirit duit juga ngirit n bisa ngatur waktu, mau pulang jam berapa pun hajaarrr..

but.. don't forget.. berapa banyak gas karbon (di/mono) oksida yang aku telan selama 15 hari ini? berapa banyak pula energi yang terbuang buat mantengin jalanan..?? (kalo naik angkutan bisa tidur pules..) dan kalau kayak gini diterus-terusin aku juga ga tahu sampai kapan badanku sanggup bertahan. sekarang tinggal pertanyaannya,(kata temen sekamar gw) "tinggal di kasih harga berapa badan kita ini??"

Oh iya.. hampir lupa.. ternyata bawa motor itu pakai modal lho.. juga n ga sedikit lagi.. sampai teler juga aku. harus beli helm"standart", rompi buat pelindung dada, masker, raincoat, sarung tangan, kunci pengaman motor ...etc. atau kalo perlu beli peta biar ga kesasar haha.. dan ternyata habisin duit ga sedikit booo...

tapi untuk saat ini mungkin ini jalan yang lebih nyaman buatku.. aku masih butuh duit.. aku juga butuh mobile (bogor-kantor-kebayoran lama).. aku juga merasa nyaman.. (ga perlu bete karena nunggu bis n kena macet total).. ya.. sementara ini, biarlah kukorbankan paru-paruku untuk menghirup CO or CO2 tiap hari.. atau rela pulang-pergi kantor ga tidur di angkuatan.. atau juga kuambil resiko lebih besar dalam perjalan ini. semoga saja tetep hati-hati n ga terlalu memaksakan diri kalau lagi naik motor, apalagi kalo sambil melamun.. kalo ini super gawat..bisa-bisa.. tau-tau udah di kolong truk atau bus.. n wassalam..

Selasa, 02 Oktober 2007

sisihkan waktu untuk "merenung" V

(renungan untuk sang aku yang senantiasa "gelisah")

kultum siang itu cukup membuat mataku sedikit terbuka, ciptaan Allah yang terkuat di bumi ini ternyata bukan gunung, besi, api, air atau angin. dan juga bukan pula manusia. gelisah-lah ciptaan tuhan yang terkuat.. jaman boleh makin maju.. umur dunia boleh makin tua.. dan ilmu pengetahuan juga boleh makin berkembang pesat.. tapi adakah manusia yang tak merasa gelisah??

apakah yang membuat manusia merasa gelisah?? tiada lain adalah dunia, harta yang banyak, istri yang cantik, pekerjaan yang mapan.. tak menjamin hidup menjadi tenang, bahkan membuat hidup selalu diliputi kekhawatiran.. hidup miskin, hidup menganggur atau masih belum dapat jodoh.. juga menimbulkan kegelisahan di dalam hati. ya.. karena hampir semua manusia telah kehilangan tujuan hidup, saat hidup kita masih bertujuan untuk mengejar dunia, maka mustahil hidup kita akan merasa tenang dan bahagia.

maka bila seorang manusia ingin membuang gelisah di hati dan menemukan kebahagiaan yang hakiki, maka jadikanlah akhirat sebagai tujuan hidup. syukur alhamdulillah dianugrahi Allah kecukupan dunia, maka perguanakanlah anugrah itu sebagai invest untuk akhirat dan jika diberi cobaan oleh Allah berupa kekurangan di dunia maka bersikaplah qona'ah dan ikhlas, dan tetap jadikan sebagai invest untuk akhirat, jangan lupa bahwa saat kita merasa kurang maka ibadah kita akan lebih khusyuk dan lebih tenang, juga Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.. "siapa tahu kalau kita di kasih kelebihan dunia malah jadi lupa pada Allah".

Insya Allah dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir hidup kita akan memperoleh ketenangan dan kedamaian, kita akan senantiasa berikhtiar dan berdoa untuk akhirat dalam ikhlas hanya karena Allah, dan kita tak perduli apakah akan berhasil atau tidak. Dunia ini hanya fana, apa yang kita inginkan dan kita dapatkan di dunia ini "katanya" hanya semu saja. kata kho ping ho sih "kalo yang kau kejar adalah kesenangan dunia maka sejatinya kau hanya mengejar kesedihan, karena saat kau gagal maka kau akan kecewa dan jika kau berhasil maka kau tetap akan gelisah karena kau akan takut kehilangannya dan selalu ingin mengejar keinginan yang lain".

"sesungguhnya tidak ada yang dinamakan manusia baik atau buruk itu, yang ada hanyalah manusia hamba nafsu dan manusia yang menjadi majikan diri dari nafsunya sendiri. hendaknya kita selalu berusaha agar tidak menjadi hamba nafsu, sehingga perasaan prikemanusiaan tidak akan luntur dari hati".

maaf pak ya..


astaghfirullah.. pagi-pagi dah bikin marah orang..
pagi ini paling tidak aku dah bikin marah 3 orang,

pertama, pak supir angkot ..ga tau di perempatan mana tadi.. yang aku tabrak spionnya.. maaf pak ya, lagi cari jalan biar cepet nyampe kantor.

orang kedua dan ketiga ya pengendara motor sama sopir mobil apa tadi ga jelas di perempatan deket UNTAR, kalo ini full 100% aku yang salah, gara-gara ngelamun-in arti plat normorku "2772". lha mau belok kanan ke ampera raya kok di jalur kiri, nyadar-nyadar udah di tengah perempatan, ya aku langsung ngesen ke kanan trus mak plungker.. balik badan terus masuk arah ampera.. kalo ini sih makiannya kenceng banget... tapi ya mau gimana lagi.. maaf ya pak.

yah semoga aku di maafin n besok-besok bisa lebih hati-hati n ga ngelamun lagi.

Senin, 01 Oktober 2007

rindu kehadiran-Mu


betapapun jauhnya aku mengembara tak dapat kulepaskan
suara-Mu berbisik lewat kedalaman jiwa
ketika ombak di lautan melambung memecah keheningan
aku rindu kehadiran-Mu meski hanya lewat mimpi

kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian
lewat matahati, rembulan dan taburan bintang
Kau berikan cintamu maha luas bak bentangan samudera
kuarungi dengan sujud dan ketulusan

betapapun rindunya ingin bertemu dengan-Mu
terasa panjang hari-hari yang harus kulewati
berapa banyak kanvas kugores lukisan wajah-Mu
namun tak dapat kureka keteduhan-Nya

** sebuah alunan bait-bait pesan dari ebiet g. ade, cukup membuat lelah hatiku agak berkurang..

kasih untuk seorang adik..


Sekian lama tak jumpa.. rindu seakan bergumpal di hati.. wajah dan raut yang selalu terbayang di pelupuk mata, wajah penuh tawa yang menghiasi setiap mimpi dan bayangan rindu kala di tanah rantau..

”begitu lama telah kutinggalkanmu.. begitu lama aku pergi adikku.. kau adikku satu-satunya, dan kau satu-satunya saudaraku.. sepeninggal ayah ibu, kemana lagi kau akan bertumpu kalau tidak padaku.. karena aku kakakmu dan karena aku menayayangimu.. Aku rindu pada tawamu, aku rindu pada candamu adikku... dan takkan kutinggalkan dirimu lagi..” bisik seorang kakak kala menuju kampung halaman yang telah lama ia tinggalkan, kampung halaman yang menyimpan berjuta kenangan dan menawarkan berjuta impian.

kadang memang ingin hanya akan menimbulkan kecewa.. kala kita mencari kesenangan sejatinya juga mencari kesedihan dan kegagalan.. apa yang sang kakak angankan dan impikan ternyata tak sejalan dengan kenyataan.. hari pertama bertemu memang penuh sukacita, pertemuan dua orang kakak beradik yatim piatu.. yang masing-masing hanya punya satu saudara kandung.. pertemuan setelah sekian lama terpisah di ruang dan waktu yang jauh berbeda.. hari berlalu.. dan.. lambat laun sang kakak merasakan ada yang beda.. sang adik telah berubah dan begitu banyak menyembunyikan cerita.. sebulan berlalu.. dan tahulah sang kakak..

Sang adik telah jauh berubah.. pergaulan yang salah.. kebiasaan yang.. cara pandang yang... tuhan dan agama telah dilupakan sang adik.. ”kau telah jauh tersesat adikku..” ucap sang kakak suatu pagi. Tetapi apa lacur, jawaban apa yang sang kakak dapatkan, ”bukan urusanmu lagi..” jawab sang adik.


Terasa hancur hati sang kakak, tapi bagaimana lagi.. dia hanyalah seorang kakak yang harus dan berkewajiban menjaga sang adik.. Berbulan-bulan sang kakak tak jemu mencoba berbicara dengan sang adik tentang hidup.. tentang kehidupan.. tapi.. hanya berakhir dengan bantahan dan bentakan sang adik.. dan sang kakakpun masih mencoba bersabar.

Pernah terpikir untuk menggunakan jalan lain, ”kalau dengan kata-kata tidak bisa maka gunakan tanganmu”, tapi sang kakak masih bisa berpikir.. ”saya tidak tega, saya begitu menyayanginya.. saya tak ingin dia menderita walau hanya sekedar tergores duri.. saat dia di depanku.. saat aku memandangnya, terbayang wajah ayah dan ibu tersenyum padaku seakan membawa pesan untuk selalu berusaha dalam sabar” bisik sang kakak.

”adikku bukanlah seorang yang bisa disadarkan dengan kekerasan, karena kekerasan akan membuat dia makin menjauh.. dan makin tak perduli..” tak henti-hentinya sang kakak bersabar dan dengan penuh kasih sayang mencoba menemani dan berbicara dengan sang adik..

Waktu terus berlalu.. berputar seakan tak perduli.. sang adik masih saja belum berubah, ”ini semua karena salahmu juga..” bahkan sang adik makin berani untuk membantah dan memaki sang kakak. Sang kakak kadang mulai merasa frustasi dengan keadaan ini. Termenung sendiri, ”apa ini karena salahku di masa lalu, apakah dia merasa sakit hati dengan tingkah polahku di masa lalu”.. introspeksi diri dan mencoba mencari apa yang telah terjadi.. mencari apakah ada yang salah.. yang menjadi pemicu semua ini..

”mas, saya akui saya memang bukanlah orang bersih, saya juga pernah terperosok dan pernah melupakan tuhan” bisik sang kakak padaku di suatu saat kala dia mengakhiri ceritanya. sang kakak mulai berpikir mungkin ini peringatan atau balasan yang langsung ditimpakan tuhan di dunia karena perilakunya di masa lalu.. seringkali pula terpikir untuk menyerah.. melepas bebas sang adik dan tak memperdulikan lagi, semoga saja suatu saat dia akan menyadari bahwa jalan yang dia pilih telah jauh tersesat.. ”tapi dia adikmu, dia amanah kedua orangtuamu untuk menjaganya, apakah kau akan mengkhianati amanah kedua orangtua yang kepada keduanya kau tak sempat untuk berbakti??” bisik nurani sang kakak.

”mungkin selama ini kau belum menggunakan hatimu dan terlalu memaksakan inginmu”, bisik nurani sang kakak di suatu subuh. Terhenyak sang kakak.. dan akhirnya sang kakak memutuskan belajar berusaha menggunakan hatinya, untuk menata pribadi dan hati, mungkin ada yang yang salah dengan dirinya sendiri yang membuat sang adik bukannya sadar tetapi makin menjauh.. mencoba introspeksi diri dan memperbaiki diri, "mungkin dengan melihatku selalu berusaha memperbaiki diri dan tak terlalu menekannya, akan membuat kami sadar betapa dalam hidup ini ada sebuah jalan yang lurus dan menuju bahagia", itu yang sekarang sedang berusaha dilakukan sang kakak

Tentang seorang teman yang jauh di sana, tetap semangat dan berusaha, semoga Allah selalu menyertai niat tulusmu dan semoga kau berhasil menemukan adik kecilmu yang begitu kau sayangi.. adik kecil yang selalu membuatmu tertawa gembira.. yang hampir 20 tahun yang lalu sering kau gendong menuju lapangan bola untuk hanya sekedar melihat pertandingan sepakbola antar kampung. Dan semoga aku dapat belajar menjadi sepertimu, menjadi lelaki kuat, yang sabar dan tabah seperti dirimu.

Haha.. namanya manusia.. kala mendengar atau melihat derita orang lain, derita di diri dan hati sendiri jadi berkurang sakitnya.. seakan derita orang lain adalah obat bagi derita diri sendiri.. dasar manusia.. (maaf, ini cuma buat konsumsi pribadi saya)

gaple the series..


"eta ta, balak genep.." atau "eta ta gaple" mak ceplek.. atau "modar kowe, kena balak jalan haha.."

ramadhan atau ga ramadhan kayaknya sama aja nih, gaple tetep jalan terus.. yah.. itung-itung ngabuburit. tapi kadang rada aneh juga, puasa-puasa bukanya pada baca qur'an atau banyakin dzikir e.. malah gaple. atau gara-gara maen gaple identik dengan judi jadi kalo kita maen gaple jadi agak gimana gitu, apalagi di bulan puasa. kalo lagi bela diri paling aku ngomong, "ah gaple atau remi kan hanya permaiana aja, ga ada bedanya ama main catur atau main badminton, sama-sama juga butuh konsentrasi, taktik dan strategi, atau juga tubuh yang bugar (buat maen semalem suntuk sampe subuh hehe..)"

kayak kemaren aja.. lagi enak-enak tidur siang, sekitar jam empat sore dateng si kucrit sambil teriak-teriak ngajak gaple "gaple.. gaple.." bangunlah diriku dari peraduanku yang berantakan, dan berempat bersama si kucrit, bos ihyak n si gun-gun, aku bergaple ria sambil mencoba melupakan tenggorokan yang kering dan perut yang melilit, juga badan yang rasanya lemes banget..

pokoknya dengan niat cuma bermain dan bersilaturahmi haha.. atau mempererat tali persaudaraan haha.. gaple ternyata terbukti cukup ampuh untuk menemani menjelang buka puasa atau ngabuburit, ga terasa jam setengah 6 dan waktunya bubaran buat mencari yang manis-manis. hehe... bener kan.. haus sama laper jadi ga kerasa banget..

bagiku.. yang namanya gaple tetep aja suatu permainan, dan baik buruknya atau haram halalnya permainan tergantung niat kita untuk apa memainkan permainan itu, walaupun di sisi lain, yang namanya permainan tetep aja sering membuat kita terlena, sholat jadi molor, baca al-qur'an jadi terasa berat, atau bahkan dapat membekukan hati. sekarang tinggal bagaimana usaha kita masing-masing menjadi manusia yang tetep waspada dan berusaha saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan. "maaf kalo tulisan ini agak mamancing pro-kontra"



alhamdulillah... prediksiku pagi ini salah total


"berangkat jam berapa? kok belum ngapain-ngapain? sapa si pinot saat aku baru beranjak dari singgasanaku yang.. ehm.. nyaman dan damai.. atau sapa si kucrit asep "tik, belum berangkat?" saat aku hampir jam enam seperempat masih leha-leha sambil menyisir rambut pendekku..

ga tahu juga pagi ini aku agak males berangkat ke kantor, yang pasti masih ngantuk berat.. biarin aja kena macet, biarin juga sampe kantor jam sembilan. yah.. hari ini adalah hari senin, sudah terbayang kemacetan sepanjang jalan bogor raya, terutama dari depok sampai pasar rebo.. apalagi saat masuk pak si matupang.. atau saat lewat ampera raya.. harus kukuatkan hatiku agar ga banyak-banyak memaki dan lirak-lirik cewek bohay sambil bermacet-macet ria.. atau bersiap-siap masuk kantor dengan baju basah kuyup terguyur keringat.. atau waspada karena kantuk pasti menyerangku dengan hebat saat harus bersabar antri.. (ah.. gara-gara gaple the series sama orang-orang gila)

nothing to lose.. or nothing to lost.. untuk pagi ini aku pasrah..

jalan kaki ke parkiran nyante aja.. masih sempet panasin si merahku.. dan bismillah.. meluncurlah aku di pajajaran.. kedung halang lewat.. LIPI cibinong lewat.. cibinong libas.. cimanggis dan depok ngacir.. cibubur sampai pasar rebo libas.. lho.. kok kosong melompong, akupun jadi iba pada gigi satu si merah yang ga pernah kusapa pagi ini.. ah.. pasti macetnya di si matupang dan ampera raya, bisik hatiku. seakan ga percaya pada kenyataan pagi ini.

lampu merah pasar rebo aku terobos.. ga tahu dari hari sabtu kemaren aku setuju ama saran tyo, "ga usah peduli ama lampu merah, kalo kosong.. (ga ada polisi-red) libas aja.. masuk si matupang.. perempatan deket deptan.. perempatan trakindo.. haha.. seakan jadi "valentholo rossi", libas semua.. ga peduli di kasih umpatan atau cacian.. berhenti di perempatan trakindo.. terpampang ampera raya yang kosong melompong.. kenapa ya pagi ini? akhirnya aku seakan jadi "dani pedrosa", tak terbayang sampe ujung jalan tak kusapa gigi satuku.

meluncur terus.. masuk antasari.. belok kanan dan masuk kantor.. ehmm.. belum ada motor yang parkir.. bajukupun kering total, sama sekali ga keluar keringat pagi ini. naik ke atas.. ah.. di ruang coder belum ada makhluk-makluk sexy yang kusapa pagi ini.. kulirik jam dinding, ternyata.. baru jam delapan.. pantas saja. aku tulis blog ini dan kubuka meebo-ku, belum ada satupun yang nongol.. kalo ihyak pasti tidur dulu di kosan, kalo si pinot pasti kena macet di UKI. hehe.. aku juga jadi ga sempet ngantuk di jalan..

untuk pagi ini kuucap syukur alhamdulillah.. walaupun prediksiku meleset total, tapi pagi ini aku ga sempet memaki-maki atau lirak lirik cewek di kiri kanan jalan, memang kadang apa yang bakal kita alami tidak seburuk apa yang kita bayangkan dan kita prediksikan.. dan memang tidak baik kalo terlalu terjebak pada permainan hati dan perasaan dalam mereka-reka masa depan dan atau terlalu menkhayal-khayal tentang apa yang akan terjadi.. tetap waspada dalam kesadaran diri dan berjalan di jalan lurus yang t'lah ditunjukkan pada kita. amien.