(renungan untuk sang aku yang senantiasa "gelisah")
kultum siang itu cukup membuat mataku sedikit terbuka, ciptaan Allah yang terkuat di bumi ini ternyata bukan gunung, besi, api, air atau angin. dan juga bukan pula manusia. gelisah-lah ciptaan tuhan yang terkuat.. jaman boleh makin maju.. umur dunia boleh makin tua.. dan ilmu pengetahuan juga boleh makin berkembang pesat.. tapi adakah manusia yang tak merasa gelisah??
apakah yang membuat manusia merasa gelisah?? tiada lain adalah dunia, harta yang banyak, istri yang cantik, pekerjaan yang mapan.. tak menjamin hidup menjadi tenang, bahkan membuat hidup selalu diliputi kekhawatiran.. hidup miskin, hidup menganggur atau masih belum dapat jodoh.. juga menimbulkan kegelisahan di dalam hati. ya.. karena hampir semua manusia telah kehilangan tujuan hidup, saat hidup kita masih bertujuan untuk mengejar dunia, maka mustahil hidup kita akan merasa tenang dan bahagia.
maka bila seorang manusia ingin membuang gelisah di hati dan menemukan kebahagiaan yang hakiki, maka jadikanlah akhirat sebagai tujuan hidup. syukur alhamdulillah dianugrahi Allah kecukupan dunia, maka perguanakanlah anugrah itu sebagai invest untuk akhirat dan jika diberi cobaan oleh Allah berupa kekurangan di dunia maka bersikaplah qona'ah dan ikhlas, dan tetap jadikan sebagai invest untuk akhirat, jangan lupa bahwa saat kita merasa kurang maka ibadah kita akan lebih khusyuk dan lebih tenang, juga Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.. "siapa tahu kalau kita di kasih kelebihan dunia malah jadi lupa pada Allah".
Insya Allah dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir hidup kita akan memperoleh ketenangan dan kedamaian, kita akan senantiasa berikhtiar dan berdoa untuk akhirat dalam ikhlas hanya karena Allah, dan kita tak perduli apakah akan berhasil atau tidak. Dunia ini hanya fana, apa yang kita inginkan dan kita dapatkan di dunia ini "katanya" hanya semu saja. kata kho ping ho sih "kalo yang kau kejar adalah kesenangan dunia maka sejatinya kau hanya mengejar kesedihan, karena saat kau gagal maka kau akan kecewa dan jika kau berhasil maka kau tetap akan gelisah karena kau akan takut kehilangannya dan selalu ingin mengejar keinginan yang lain".
"sesungguhnya tidak ada yang dinamakan manusia baik atau buruk itu, yang ada hanyalah manusia hamba nafsu dan manusia yang menjadi majikan diri dari nafsunya sendiri. hendaknya kita selalu berusaha agar tidak menjadi hamba nafsu, sehingga perasaan prikemanusiaan tidak akan luntur dari hati".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar