Senin, 08 September 2008

“keluh kesah tentang hidup”

hari kedelapan ramadhan 1429 H

"kebaikan itu seperti harum bunga. bunganya adalah cinta kasih dan keharuman itulah kebaikan. cinta kasih selalu akan menyebarkan kebaikan, tanpa disengaja, karena cinta kasih itu kebaikan, keduanya tak terpisahkan, seperti matahari dengan cahayanya“

waahh.. opo iki artine?? opo juga maksude??

malem-malem lagi pening bin pusing mikirin tabulasi yang tak berujung dan tak bertuan (lho??), iseng punya iseng buka kumpulan kata “indah” dari asmaraman s.kho ping hoo yang aku “koleksi” sejak zaman baheula, sejak jaman aku masih sering kena gebuk dan semprot gara-gara ga becus gembalain kambing.. (ya namanya kambing, kan sering iseng, masak harus aku pelototin mulu tuh si jantan yang lagi berpose cari perhatian betina dari lain kandang?? –kadang aneh emang si jenderal tua itu--)

nahh.. ketemulah sebait kata di atas.. wekeke.. opo yo artine??

“kebaikan itu seperti harum bunga..” apakah sama dengan, “aku ini juga orang baik dan penuh dengan kebaikan”, ga percaya?? tanya aja tuh temen-temen seperjuanganku.. ya tentunya temen-temen di “lingkaran setan” atau temen-temen di asosiasi “ga-player” se-bogor tengah. pastinya jawabannya.. “bimo?? wuiihh... perfect habis!!” (maksudnya perfect pinter-nya, perfect tampang-nya.. dan tentunya perfect narsis-nya wakakaka..)

(terus piye iki maksude?? --ehmm.. ra weruhlah--)

“keduanya tak terpisahkan..”

cinta kasih itu kebaikan, dan kebaikan itu cinta kasih.. ehm.. mungkin itu ada benarnya, kalo dirunut lagi, cinta kasih itu tak berpamrih, ikhlas dan wajar apa adanya.. mana ada cinta kasih yang tak berpamrih?? mana ada cinta kasih yang tak ikhlas dan tak apa adanya?? hanya satu jawabnya, “ga akan ada”. karena bukan cinta kasih bila dia masih berpamrih, bukan pula kasih murni bila dia tak wajar apa adanya..

cinta kasih hanya tahu untuk berlaku wajar, hanya mengerti untuk “memberi”, entah itu memberi arti, hati, atau bahkan memberikan kesetiaan.. dan itu semua tanpa ada keinginan untuk menerima balasan dalam bentuk cinta, harga atau hati.. atau mungkin harapan untuk balik dimengerti dan diterima??

“seperti matahari dengan cahayanya“

sementara kebaikan hanya akan ada dengan kasih, bukan namanya kebaikan bila ada tanpa adanya keikhlasan dan ketulusan untuk berbuat “ikhlas”. dan kebaikan hanya akan ada seperti apa wajarnya, seperti apa adanya.. tanpa ada kesengajaan.. seperti sewajarnya matahari bersinar, seperti adanya matahari menyapa hari

“kebaikan seperti wangi bunga??”

siapa yang takkan suka akan bunga.. entah itu mawar berduri atau bunga “bangkai” rafflesia.. lihat saja lebih jauh, jangan ber-pamrih “ga mau tertusuk duri” atau “ga mau mencium bau busuk”. lihat saja untuk apa bunga itu ada.. dia hanya akan “harum” jika dia mampu memberi arti.. memberi senyuman, harapan dan kekuatan bagi setiap insan yang memahaminya, seperti wanginya kasih yang mengobati perih dan busuknya luka..

satu yang “masih” aku pahami, aku ga mau berbuat “baik”, aku ga mau mengumbar “budi”, aku ga mau terkekang “aturan”, aku mau apa adanya saja.. dimana seperti apa adanya aku menyayangi ayah bundaku, mencintai saudaraku, dan memahami keluargaku sewajarnya kesanggupanku memahami hidupku..

Tidak ada komentar: