Alhamdulillah.. akhirnya hari pertama puasa Ramadhan tahun ini dapat kulalui, semoga niat dan ibadahku ini dapat menjadi salah satu pembelajaran buatku melangkah lebih baik lagi. Puasa yang terasa spesial buatku, kembali kulalui dengan teman-teman seperjuangan di bangku kuliah.. teman yang ternyata buatku bukan hanya sekedar teman kuliah saja, tapi ternyata teman yang semoga menjadi sahabat-sahabat sejatiku. amien... sungguh nikmatnya merasakan kembali kebersamaan yang lama hilang dari sebagian diriku..
“seorang teman suatu saat bisa saja akan pergi, tapi seorang sahabat akan selalu menemanimu sampai kapanpun dan apapun yang kau alami”,
Pada bulan puasa ini ternyata ada salah satu teman kerja (sr. programmer) yang berinisiatif untuk diadakan semacam tausiah sehabis sholat dzuhur berjamaah, akhirnya diadakanlah pembacaan tafsir al-qur’an dari ibnu katsir, Alhamdulillah.. ternyata begitu besar artinya buatku. saat perjalanan pulang ke bogor dengan KRL, begitu terasa suasana bulan ramadhan, tak ada asap rokok.. tak ada juga orang jualan minuman atau makanan.. semua jadi terasa begitu tertib dan nyaman.. (bukan berarti orang jualan Cuma bikin ga tertib lho!!) dan saat berbuka puasa menjelang, subhanallah.. seperti dikomando, bekal-bekal dikeluarin.. di setiap tangan pasti tergenggam minuman, entah aqua, freshtea, greentea atau cuma bekel gelas berisi air putih dari kantor kayak aku.. deru suara kereta sepertinya bakalan menyembunyikan gema adzan maghrib sore ini, tapi ternyata lapar dan dahaga tak mengurangi daya tangkap telinga ini, bahkan menambah sensitif gendang di dalam telinga hehe.. dan.. Alhamdulillah.. Allahumma .. segarnya seteguk air yang membasahi kerongkongan ini, terima kasih atas segala nikmat yang Kau limpahkan lewat puasa dan seteguk air ini Ya Allah..
“Nikmatnya jadi orang islam..” celetuk bapak yang duduk di sebelahku, bapak tua yang (maaf) berperawakan seperti orang timur, yang aku aku kira tadi tidak ikut berpuasa. Aku jadi tersadar, ternyata ada sebuah nikmat yang maha besar yang kadang banyak orang tidak menyadarinya, mungkin juga diriku termasuk dalam golongan itu. Astaghfirullah.. saat itu sempat terpikir untuk bertanya “kenapa bapak katakan itu?” tapi urung kutanyakan,
Sampai sekarangpun aku masih mereka-reka arti celetukan bapak tua itu, kucari-cari dalam kamus otakku.. kubongkar-bongkar file pikiranku.. hanya kutemukan jawab bahwa islam memang salah satu anugrah terbesar untuk umat manusia.. memberikan petunjuk dan pedoman untuk merentas bahagia duni dan akhirat.. tapi aku masih penasaran dan penuh tanya, kenapa hanya dengan berbuka puasa saja Bapak tua itu bisa merasakan nikmat dan anugrah menjadi seorang muslim, sedang aku kadang masih lupa untuk mensyukuri bahwa aku juga salah seorang yang mendapat hidayah dari Allah SWt untuk menjadi seorang muslim.. aku memang masih harus banyak belajar..
Semoga puasa Ramadhan kali banyak memberiku pelajaran untuk memaknai hidup yang sebentar ini dan membuatku lebih bisa bersyukur serta sabar dan qona’ah menerima segala yang telah Allah suratkan untukku. Amiien.
programmer room
16.32 wib - 14 sept '07
Jumat, 14 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar