Selasa, 11 November 2008

“pandanglah lebih dalam”

aku tersentak, pak tua itu cuma tersenyum..
aku yang tak mengenal kau lagi, atau kau yang telah berubah.. aku tak peduli..

dulu (mungkin) aku hanya kenal kau lewat ayunan batang rotan, hentak tamparan, dan ledakan murkamu..
dulu (mungkin) aku hanya kenal kau yang sekeras batu karang, sepanas bara, dan sekejam antek kompeni..

kini.. kau kurengkuh dalam benak..
selembut belai sang bayu dan sehangat mentari pagi.. berbinar matamu, terhias senyum dan wibawa tutur katamu..

pemahaman dan wasiatmu tentang segala ceritaku hilangkan dahaga jiwa ini..
-- bersihkan hati dan berusahalah ‘tuk memandang segalanya lebih dalam --

“anakku, aku percaya padamu”, itu yang terucap darimu.. dan itu sangat lebih dari cukup untukku..

catatan singkat untukmu
wonogiri, 18 oktober 2008

Tidak ada komentar: