Rabu, 06 Agustus 2008

tentang hidupku IV

"s'tia hadirkan senyum di setiap keping cerita hidup yang tergores", itu yang sedang aku perjuangkan dalam perjalanan hidupku

‘ntah itu cerita sedih atau cerita bahagia akan selalu aku coba maknai dengan sebuah senyuman, karena ntah tak tau mengapa bagiku sebuah cerita hanya akan terasa perih atau terasa indah tergantung dari bagaimana aku menerima dan memaknainya.. “aku lelah mengikuti ego yang selalu menilai berdasar untung rugi -ku”

tak bijak rasanya bila setiap menerima sebuah cerita aku mengahadapinya dengan sebuah penilaian dan vonis, lebih baik aku terima dengan senyum dan aku tak akan menilai dan aku juga tak akan mencari alasan atau pembelaan untuk sebuah cerita tanpa aku maknai dengan sebuah pemahaman.. “akupun juga tlah bosan menuruti gejolak emosi yang tak kenal nurani”

kalian boleh bilang aku terlalu sabar, ataupun aku terlalu lemah dan terlalu diam.. kalianpun juga berhak menilai aku cengeng, tak bertanggung jawab ataupun tak berpendirian.. itu sah-sah saja kalian umpatkan padaku.. akupun tak akan mengelak, karena aku sadar kalian ada benarnya.. ”menahan diam, ternyata lebih melelahkan daripada menahan emosi dan marah”

saat lelah mendera dan meluluhkan langkah jiwaku untuk melangkah, sementara waktu berlalu tiada henti.. ijinkanlah aku tuk diam. sekalipun aku paksakan jiwa ini melangkah, aku sadar itu hanya karena ego dan ke-aku-an diri yang menuntunku.. ”dan aku tahu itu hanya membuatku semakin malu dan kecewa pada jiwa ini”

yang aku tahu.. tenyata tak mudah memilih jalan mana yang harus aku tempuh, s’tiap jalan mengandung cinta yang harus aku pertahankan, namun juga membawa harga yang harus aku tanggung.. ”s’moga aku masih bisa tersenyum”

Tidak ada komentar: