Jumat, 11 Januari 2008

10 hari di tahun 2008


1 hari.. terlewat begitu saja di tahun 2008 ini.

ingin rasanya mengawali tahun baru ini dengan bekal persenjataan dan persediaan peluru yang cukup buatku terjun ke dalam segala pertempuran yang menghadangku.. tapi ternyata begitu kumasuki tahun baru ini aku telah dihadang oleh pertempuran yang bagiku maha dahsyat.. dan hanya berbekal senjata tempurku yang mulai usang nan berkarat dan persediaan peluru yang mulai menipis.. dan aku mau tidak mau harus terjun ke dalam pertempuran ini..

dengan hanya me-repair sebentar senjata ini dengan mencari hikmah berjalan di padang pasir dan hikmah mendaki gunung bromo dilanjutkan dengan mencari hikmah berjalan di kota serang dan merak, aku mencoba arungi dunia berkabut ini.. saat itu aku masih berharap, kabut tebal sisa-sisa kenangan akan terkikis perlahan.. aku masih berharap..

namun ternyata baru sempat dilangkahkan satu kaki untuk masa depan, aku sudah dihadang dengan tantangan bertempur untuk hidup matiku.. apa hendak dikata.. inilah hidupku.. nyawa dan nafasku memang bukanlah milikku.. tapi bukankah aku harus memperjuangkannya untuk selalu setia di raga yang mulai rapuh ini.. dosa dan salahkupun tentu tak mungkin begitu saja melepas nafas yang hanya tinggal satu-satu ini berkhianat dan lari meninggalkan perih yang makin larut di hati..

baru 10 hari.. aku melangkah di tahun 2008 ini..

ragakupun mulai payah mengarungi semua pertempuran di hati ini... ragakupun mulai payah dan tertatih-tatih menahan segala perih dan dan pedih yang makin menusuk jauh di dalam hati.. dan ragakupun mulai bimbang untuk mencari pegangan saat tusukan itu mulai mengarah horizontal.. merobek-robek dan menyayatkan luka hati... aku takut raga ini tak mampu lagi menanggung segala letih...

hatikupun mulai tak sanggup menanggung segala rasa.. hatikupun mulai beku oleh darah yang mulai menyusup dan merasuk di setiap rongga dan lorong hati... segala rasa ini mulai menyatu dan meracuni segala kenangan mesra dan indahku... rasa sakit dan pedih ini mulai meluluhkan masa mesra kala aku masih terayun damai di lengan kekar bapakku.. dan rasa perih dan nyeri inipun mulai melarutkan segala kenangan indah kala belai mesra ibu menemani tidurku... aku takut... hati ini terasa beku dan dingin... semakin dingin dan akhirnya membeku...

tapi pertempuran ini masih jauh dari selesai.. dan masih ada pertempuran menantiku.. begitu banyak pertempuran menantiku..

sanggupkah aku jalani segala pertempuran ini...
sanggupkah aku lewati semua medan pengorbanan ini..
(huh.. pertanyaan bodoh yang tak harus kau jawab.. dasar goblok!!)

kata kalah dan kata menang dalam pertempuran mungkin harus aku mulai lepaskan.. meski raga ini harus menanggung segala luka.. meski raga ini harus sampai terkapar tak berdaya.. dan meski hati ini terkoyak-koyak tak berbentuk lagi... dan meski hati ini harus membeku terendam dalam bengisnya perih dan pedih.. akan tetap kupertahankan kelip nyala kenangan indah dalam teduh mata”mu”.. dan akan tetap selalu kujaga kelip redup itu dengan segala kasih sayang yang ”kau” titipkan padaku... (bagus.. bagus.. ini baru anak bapak..)

aku memang harus berjuang dan terus berjuang..
aku memang harus berkorban dan terus berkorban..
aku memang harus berdiri dan harus terus melangkah..
tapi aku tak harus selalu menang dan terus menang dalam setiap pertempuranku..
tapi yang pasti akan selalu dan terus selalu melangkah dengan kepala tegak dan senyum terkembang..
(kalah?? menang?? emang gue pikirin... yang penting jangan sampe kalah si nafsu setan yang selalu menggelitik di ketiak ini.. anjrit.. dikatain malah senyum-senyum.. dasar iblis!! ga pernah pergi nglepasin gue tenang apa???)

lanjut kapan-kapan lagi ah.. :
sialan nih... panas-panas kayak gini, musuh sudah ngajak bertempur lagi.. ga tau apa aku lagi nyantai bentar buat ngademin si AK 47-ku yang kokangnya mulai ngadat.. dasar musuh ga tau diri.. mana peluru tinggal 2 lusin lagi.. nafas udah senin kemis.. si dodol garut yang katanya mo kasih pinjem bazooka dan granat juga belum nongol juga.. dasar kampret sialan.. (gawat nih.. bisanya cuma ngeluh mulu.. dasar kampret!!)

tapi ga masalah.. paling nggak aku masih pegang si tua AK-47 plus 2 lusin peluru.. masih ada bayonet karatan juga.. aku juga masih bisa olah tangan dan kaki dengan jurus harimau hitam menerkam ikan paus hasil berguru pada suhu kho ping ho dari lereng lawu dan jurus si kampret menangkap buah durian jatuh hasil meguru pada si mahesa jenar sang senopati demak haha... (pokoke tetep syukur n tetep semangad ga bro..)


di dunia ini tidak ada peristiwa yang aneh! segala yang terjadi adalah wajar, siapa yang memaksa kita harus bersuka atau berduka? yang telah terjadi tetap terjadi peristiwa yang sudah terjadi merupakan hal yang telah lewat dan tidak mungkin dapat dirubah lagi, seperti lewatnya matahari dari timur kemudian lenyap di barat.

tergantung kepada kita bagaimana menerima terjadinya peristiwa itu. Mau diterima dengan duka, atau dengan suka, tidak ada yang memaksa dan tidak akan mempengaruhi atau merubah kejadian itu. Karena itu, mengapa berduka? muka yang berduka tidak sedap dipandang! daripada menangis, lebih baik tertawa! daripada berduka, lebih baik bersuka kalau keduanya tidak merubah nasib!

Tidak ada komentar: