Selasa, 04 Desember 2007
sore ini kusapa dirimu..
masih perkasakah dirimu kapten??
sekarang jika ku tantang kau berkelahi, sanggupkah kau melayani pukulanku.. haha.. tak bisa kubayangkan pula jika sekarang dirimu coba mengejar diriku keliling kampung, pasti kau akan terseok-seok sambil memandang nanar pada bayangku yang makin jauh meninggalkanmu..
jika dulu kau anggap aku keliru di matamu, kau bisa kuasai aku dengan segala kedigdyaanmu.. dan jika dulu aku sulit untuk mendengar nasehatmu.. tak segan-segan pula kau jadikan aku seorang kopral pesakitan yang harus sendiko dawuh pada sang kapten..
sekarang.. betapa masa telah berlalu
aku yakin.. tubuhmu tak sekuat dulu, keperkasaan di ragamu pasti juga telah jauh berkurang kekerasan hatimupun telah banyak yang larut oleh waktu.. tapi akankah keteguhan hati dan niatmu berkurang kapten??
dan jika sekarang kuurai sebuah salah padamu.. apa yang akan kau lakukan padaku kapten??
akankah kau ayunkan pelepah pisang di punggung telanjangku?? akankan pula kau goreskan lebam merah kebiruan di kedua pahaku lewat sebatang rotan?? ataukah kau akan tamparkan alas kaki butut ke wajahku?? atau mungkin kau ikat aku seharian di soko penopang teras rumah tanpa makan atau minum?? atau kau pilih untuk menarik keras anak-anak rambut di belakang pelipisku??
tapi.. kalau semua itu akan kau pilih..
percayalah kapten.. aku rela.. akupun ikhlas..
kau ingin tahu alasannya kapten??
(tapi jangan kau tertawakan..)
aku rindu saat-saat kau gapai diriku dalam pelukmu.. akupun rindu belaian tangan kasarmu.. akupun selau berharap kau usap rambut kumalku.. dan aku selalu mimpikan untuk larutkan gelisah dalam tangis di pangkuanmu..
kapten.. aku rindu pada kewajaran kasihmu..
"kini kau telah dewasa anakku.. kau pilihlah apa yang kau anggap terbaik dalam hidupmu.. belajarlah selalu dan cobalah perbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kau perbuat.. dan kaulah sang bimasena yang harus berdiri di kedua kakimu sendiri.. yakinkanlah hatimu selalu anakku, segala doa dan puja mantra ibu bapakmu kan selalu sertai kemanapun kau melangkah"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar