(semoga kau membaca tulisan ini)
hai makhluk terkutuk..
makhluk laknat dari yang terlaknat
sekarang boleh kau tertawa terbahak-bahak
puaskan pula hatimu dengan menari-nari
sambil tebarkan aroma kebusukan hatimu
silahkan pula kau tebarkan jerat-jerat nistamu
tapi tunggulah sebentar lagi..
dan yakinkanlah hatimu bahwa saat itu tak lama lagi
***
masih ingatkan dirimu dengan celurit bapakku
yang terselip di gedhek bambu
dinding kandang sapi di belakang rumahku
kan kubawakan celurit itu untukmu
kan kulumuri dengan darah anjing liar hitam
yang lebih dulu kucincang-cincang buat makanmu
jangan salahkan aku...
jangan pula kau tanya kenapa..
jika lehermu kan mencium bekunya baja sang celurit
dan jika akhirnya kepalamu menggelinding kehilangan pegangan
***
percaya dan yakinkanlah hatimu..
saat itu..
kuberikan kemusnahan yang cepat untukmu
kusajikan pula perih yang tak begitu lama mendera
bahkan untuk merintih dan mengeluhpun kau takkan sempat
tapi jangan khawatir.. kujanjikan pula padamu..
saat itu..
darah hitam pekat kan membayangi bola matamu
bau anyir nan busuk juga kan menerpa cuping hidungmu
bila kau tak sempat nikmati penglihatan dan aroma itupun..
jangan khawatir..
dengan sukarela dan penuh kerendahan hati
kan kuusapkan darah itu ke seluruh wajahmu
***
dan percaya dan bahagiakanlah hatimu..
mulai saat itu..
takkan lagi aroma kebusukan hatimu
takkan sempat pula tebarkan jerat-jerat nistamu
***
maaf pula kalau aku tak bisa mengantarkan kemusnahanmu
hanya kukirimkan selalu doaku..
semoga kau kekal di dasar neraka jahanam
jadilah kau kerak-kerak yang abadi di dasar neraka
dan terima kasihku atas kesediaanmu menjadi kayu bakar neraka
Rabu, 21 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar