Senin, 02 Juni 2008

tentang hidup III


(45 : kp. rambutan - blok m)

tiga hari yang lalu, tepatnya waktu pulang kerja menuju bogor, sekitar pukul 8 malam dalam perjalanan ke uki naik bus kota 45 jurusan kampung rambutan - blok m.. duduk di deket jendela sebelah kiri sambil menikmati pemandangan ke-macet-an yang (alhamdulillah) sudah agak berkurang..

saat lagi menikmati renungan dan bayangan-bayangan kenangan, (memasuki kapten tendean) naiklah 3 orang seniman jalanan, ataulah yang orang biasa sebut “pengamen”, ada satu yang cukup menarik perhatianku, masing-masing pegang alat musik yang “beda”: drum, gitar dan biola.. dan pastinya yang menarik perhatianku adalah biola..

saat itu juga acara merenungku berhenti dan perhatianku terbetot ke si “biolist”, aku taksir-taksir umur si pemegang biola tidaklah lebih dari umur 15, “ehm.. kira2 gimana ya permainan biolanya” saat mereka mulai mainkan “tembangnya”, kalo ga salah instrumen dari lagunya the coors, dengan irama yang cepat.. (dan tentunya tahu sendirilah gimana gaya bis kota yang lagi serobot sana serobot sini -bisa bikin orang jungkir balik- ) saat itu juga aku tersenyum, “hebat juga ni anak”, hehe.. jadi inget waktu sma dapet pelajaran main biola.. bukannya nada indah yang tercipta, ee.. malah lengkingan khas siamang yang bisa bikin kejang-kejang penderita epileps..

saat itu mereka “cuma” memainkan 2 buah tembang, tapi rasanya cukup membuatku sangat “terhibur”, inilah hidup -don’t judge a book from the cover- pastinya setiap manusia disamping punya kekurangan pastilah dia juga punya kelebihan, dan tentunya tak ada pula manusia yang sempurna dengan segala kelebihan dan tak ada pula menusia yang ter”kutuk” dengan segala kekurangannya..

disinilah kadang kita kurang menyisihkan sedikit perhatian, kita terlalu memandang semuanya dari satu sisi “ baik/buruk” atau “untung/rugi” saja.. padahal saat kita sudah terjebak di jenis penilaian semacam ini, maka akan tertutuplah mata hati dan tersempitlah dada kita dalam memahami kehidupan..


[boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengatahui sedang kamu tidak mengetahui. – qs. Albaqarah : 216].

innalillahi wa inna’ilaihi roji’uun.. ya mungkin disinilah salah satu letak kuncinya, keikhlasan dan serah diri setulusnya kepada kehendak illahi rabbi, saat kita telah menemukan keikhlasan maka dada ini akan terasa lapang dan mata hati akan lebih terang memandang dan menemukan makna dibalik segala peristiwa.. insya allah..

Tidak ada komentar: