Selasa, 29 April 2008

kala dendam menghantam..


kala lelah menggelayut...
kala kecewa mencengkeram..
dan kala dendam mengombak..

inginku berbaring dalam rengkuhan-Mu
kulihat dan kurasa dunia-Mu untuk yang terakhir kali
kupejamkan mata dan kuhembuskan nafas..
...untuk kembali ke damai-Mu

kan kuiikhlaskan segala kecewa dan dendam..
bersama jatuhnya embun di pagi hari..

Kamis, 17 April 2008

kuputuskan untuk melangkah...


***

semburat merah di ufuk barat..
burung-burung terbang berarak menuju lereng bukit..
gumpalan kabut mulai menyapa lembah..
mentaripun sebentar lagi kan menghilang..

senja menjelang..
gema adzan maghrib mengalun bersahut-sahutan..
pak tuaku menjinjing cangkul, menyusuri pematang..
pak tuaku memanggul rumput, menyibak padi menguning..

***

semburat kuning di ufuk timur..
semilir angin beku menyergap lembah..
embun dedaunan mencipta untaian kristal..
isyarat mentari tersenyum tak lama lagi..

fajar menjelang..
gema adzan shubuh mengalun bersahut-sahutan..
pak tuaku membasuh jasmani, mengharap ridlo illahi..
pak tuaku mengayuh pedal tua, menyapa lenguh sapi tuanya..

***

semburat kuning di ufuk timur..
semburat merah di ufuk barat..
semburat kuning di ufuk timur..
semburat merah di ufuk barat..

mengalun.. mencipta lagu kehidupan..
berdendang.. mencipta cerita kehidupan..

bersenandung.. mencipta makna kehidupan..

berdiri..
tegakkan bahu..
luruskan pandangan..
lapangkan dada..
sunggingkan senyuman..

17 april 2008..
kuputuskan untuk melangkah..

Selasa, 15 April 2008

pak tua-ku


..kita bertemu lagi..

senyummu.. terasa semakin lembut..
tawamu.. kurasa semakin renyah..
tutur katamu.. terasa semakin halus..
sikapmu.. yang dulu bijak.. kurasa semakin bijak..

..kita bertemu lagi..

keriput-keriput di wajahmu semakin jelas..
rambutmupun mulai beralih.. bersaput putih..
lengan kokohmu kulihat mulai rapuh..
bahu kekarmu yang dulu kokoh.. mulai terbungkuk..
langkah tegapmupun kini mulai tersaruk-saruk..

jalan hidup yang tlah kau pilih.. tlah kau lalui..
pahit getirnya hiduppun tlah kau jalani..
pedih perihnya cerita hidup tlah rasa..
suka duka.. sedih.. kecewa.. bahagia.. tlah kau pahami..

buku hidupmu tlah tergores berjuta cerita..
buku hidupmu tlah terukir berjuta makna..

***

pak tua..
ada sedikit yang aku inginkan darimu..
janganlah dulu kau simpan pena dan tintamu..
janganlah pula kau rasa buku hidupmu takkan ada goresan lagi..

pak tua..
bangunlah dari damaimu..
genggam penamu.. dan sibaklah lembar bukumu..
bukalah nurani dan mata hatimu..
bukalah logika dan bijakmu..
dan dengarlah.. aku ingin bercerita..

pak tua..
meski pandanganmu membias..
meski lengan dan bahumu merapuh..
meski jantung dan ginjalmu melemah..
meski tulang dan dadamu mulai keropos..
engkau tetaplah laki-laki terkuat di hidupku..
engkau tetaplah laki-laki terhebat untukku..

pak tua..
ada sedikit yang ingin aku tahu..

apa yang sebenarnya dicari dalam hidup??
apakau kau temui apa yang kau ingin??
.. bahagia atau kecewakah yang kau dapati??
dan..
masihkah kau sanggup terus melangkah??

pak tua..
telah kumatikan urat maluku..
telah kubius rasa salahku..
telah kubinasakan pula segala ego dan emosiku..

pak tua.. ajari anakmu tentang makna hidup..

Jumat, 11 April 2008

pesona pagi ini..


melihat kau tertawa pagi ini..
sinar mentari pagi tiba-tiba saja menjadi semakin cerah...
suara burung-burung menjadi semakin merdu..
dan bau-bau rumput, dedaunan dan bunga menjadi semakin harum!

melihat kau tertawa pagi ini..
hati seakan terlepas dari segala beban duka..
kecewa, luka, dan dendam terbang entah kemana..


"saat segala macam rasa duka, kecewa, sesal dan sengsara hati lenyap dari batin kita, maka panca indera kita akan bekerja lebih peka lagi dan kita akan lebih dapat menikmati segala keindahan di dalam kehidupan ini! "

Kamis, 10 April 2008

tentang hidupku II


ketika aku daki jalanan menuju alun-alun suryakencana..
lelah dan letih semakin menekan bahu..
pula perih dan luka mendera telapak kaki telanjangku..
dingin kabut menyapa tanpa permisi..
mencipta beku tubuh dan nyeri gumpalan otak..

ketika kulalui liku jalanan puncak penanjakan..
yang menyapa hanya kabut yang membeku..
sendi terasa linu, dan buku-buku jemari terasa mati..
hirupan nafas hanya membawa beku..
mencipta gumpalan yang menyumbat pembuluh darah..

ketika kutempuh jalan panjang ke ujung sukabumi..
udara menyengat sekujur tubuh..
darah laksana berpacu dengan peluh..
lelah menyapa.. kantuk mendera..
mencipta rasa yang menerbangkan kedamaian..

ketika kulalui jalanan terjal menuju puncak ciremai..
guyuran hujan membutakan mata..
tubuh membeku.. darah tersumbat..
tubuh mulai gemetar dan mengejang..
mencipta tanya “adakah kusambut hari esok??”

adakah semua rasa itu menyakitkan??
saat kulalui semua perjalanan itu..
dingin.. beku.. takut.. lelah..
begitu dahsyatnya mendera dan membelenggu..

adakah semua itu terasa indah?

sunrise padang suryakencana..
lukisan kabut yang menyapa lembah..
asap belerang kawah gede..
jatuhnya air terjun cibereum..

bayangan sunrise di puncak penanjakan..
semeru yang angkuh di kejauhan..
padang pasir bromo dan kuil sucinya..
pekat belerang kawah bromo..

ombak pantai selatan berkejaran..
burung-burung mungil bersenda-gurau diatas gelombang..
bercanda dengan gemuruh ombak..
hamparan pasir putih dibalik bening lautan..

ciremai..??
tak sanggup kusapa puncaknya..
tak kutemukan goresan sunrisenya..
tak kulihat bayangan slamet-sindoro-sumbing..
tak nampak pula angkuh merapi-merbabu..
tak kujejakkan pula di puncak tertinggi jawa bagian barat ini..


itulah hidup.. apa yang kita harapkan tak selalu kita raih, dan untuk meraih apa yang kita harapkan pastilah harus kita lalui perjalanan panjang.. jalan yang kadang terasa menyakitkan, melelahkan dan kadang terasa membekukan semangat untuk melangkah..

dan alangkah indahnya hidup bila kita dapat memetik hikmah dan pelajaran dari setiap perjalanan hidup kita, entah gagal atau sukses yang kita temui.. itu adalah suatu kewajaran, dan pastilah tersimpan berjuta ilmu dibalik cerita dan jalan hidup itu..

cobalah pelankanlah langkah sejenak dan tengok lebih dalam dari setiap liku perjalanan.. lapangkan dada dan coba istirahatkanah sejenak gejolak ego dan dan emosi.. rasakan dengan logika dan nurani, serta pandanglah dengan lebih hati-hati dan apa adanya..

pastilah kita temukan hidup ini sebagai suatu kewajaran.. cerita hidup ada memang karena ada sebabnya.. dan ada sebab pastilah akan tercipta akibat..

hidup.. alangkah terasa lebih indah dan damai bila kita memilah masa lampau hanya untuk memahami, introspeksi diri dan menggali hikmah tanpa harus menghakimi atau mencipta angkuh diri atau rasa sakit hati.. hikmahi saja gagalnya perjalanan sebagai kewajaran dan jalan untuk belajar arti memahami dan mengerti..

dan alangkah hidup terasa lebih bijak bila kita songsong masa depan dengan rasa dan laku yang tercipta dari keikhlasan hati dan kelapangan dada.. tiada tercipta dendam tanpa ada sakit hati, dan tiada tercipta takut dan pesimisme tanpa ada khayalan yang membuta..

memandang tanpa harus mencari apa yang harus disalahkan dan merenda hidup tanpa ada yang harus didendamkan..

tentang hidupku...


ehmm.. lama juga blog ini ga di-update..
bukan apa-apa.. sebenernya banyak banget yang aku lalui akhir-akhir ini.. dan tentunya banyak banget pula cerita-cerita yang mengisi ruang-ruang hidupku..

namun buat menulis dan ber-say hello untuk mencurahkan semuanya itu dalam goresan maupun tulisan.. rasanya berat banget.. rasa malas yang tercipta ternyata mampu membuatku hanya merasa nyaman dengan diam dan bisu..

kupilih lalui hari demi hari dalam cerita yang sederhana.. perjalanan menyapa sang mentari menuju antasari.. duduk diam membisu, tenggelam dalam kho ping hoo.. perjalanan bersama sang rembulan menuju permata hijau.. kembali tenggelam dalam angkuhnya krakatau, ditemani riuh tawa empat mata.. dan kembali diam dalam kelamnya mimpi malam..

namun seminggu ini ada dua cerita yang tercipta untuk selalu dan selalu mengusik hari-hariku.. sakit dan nyerinya kenyataan yang kembali terusik, nyeri yang semoga membuatku lebih bijak.. dan gejolak sakit yang mendera tiada henti, gejolak sakit yang bernaung di dalam geraham atasku..

kulalui hari berteman nyeri dan perih..
namun juga kulalui hari dengan senyum dan tawa..

nyeri, perih, senang, bahagia..
tercipta dari bagaimana kita menyikapi hidup
dan aku hanya mencoba menyikapi hidup dengan sewajarnya saja