Jumat, 28 Desember 2007

dalam pekat, badai menyapaku...


“kemana aku harus pulang malam ini??”

itulah terlintas di benakku malam ini, kala kulihat titik-titik air hujan begitu deras mengguyur jalanan di depan bangunan yang begitu setia menemaniku selama hampir 4 bulan ini, anginpun bertiup kencang tak tentu arah, membawa butir-butir embun membasahi tiap sudut ruang di depan mataku.

“apakah malam ini aku harus berjuang melawan beku yang begitu menusuk nurani?? ataukah aku harus relakan niatku dan melangkah mundur??”

sementara malam merayap makin larut, udara mulai membeku, dan aku mulai lelah...

pesan dari siansu V


orang macam aku mana boleh banyak mengharap?

aku mencintamu bukan karena ingin kaucinta
aku mencintamu karena ingin melihat kau bahagia..
ingin membikin hidupmu cemerlang penuh kegembiraan

aku ingin seperti matahari..
memberi penerangan dan kehangatan kepadamu
tanpa mengharap kauingat atau cinta padaku

aku ingin menjadi suamimu..
agar aku dapat selalu menjagamu, melindungimu,
menghiburmu, dan melihat engkau bahagia

karena kebahagiaanmulah yang menjadi dasar kebahagiaanku

***

aku ingin cintaku tidak terlalu egois
aku tak ingin cintaku hanya ingin meminta, meminta dan meminta
aku tak ingin cintaku hanya ingin minta dicinta,
minta diperhatikan, minta dimanja dan lupa untuk memberi!

cinta itu adalah kasih sayang..
cinta itu sifatnya memberi dan bukan meminta..

cinta yang meminta itu bukan mencinta orang lain, melainkan mencinta diri sendiri terdorong hasrat ingin memiliki, ingin memonopoli dia yang dicinta. cinta macam ini seperti cinta akan benda yang cantik.

Kamis, 27 Desember 2007

bromo 22-24 desember 2007


Maaf ya friend friend..

Mungkin ga cukup satu atau dua kata maaf tuk mengurai salahku yang telah buat kalian pada ngguondok, juengkel bin anyel..
maaf juga kalo tlah buat kalian ga nyaman.. letih dan penat sambil menahan udara panas yang menyapa di atas kereta rakyat matarmaja..
maaf juga atas terlantarnya kalian para anggota "pasukan ora nggenah" (kata bung pinot) di pinggiran jalan.. di emperan samping sebuah bank di kota kecil berjudul tumpang..

hehe.. sori juga atas derita kalian di atas bak terbuka L300.. melawan dinginnya malam yang menusuk telinga.. dan tuk semua usahamu menangkis bekunya subuh di puncak penanjakan..
dan tentunya sori juga kalo hari-hari ini para anggota "pasukan ora nggenah" pada bokek alias kere hehe..

pokoke jangan kapok ya kalo aku ajak jalan-jalan lagi.. siap-siap aja duitnya, kalo ga punya duit ya siap-siap cari utangan biar ga dengerin ocehanku yang hehe... buat tahun depan kemana nih?? padang?? pekanbaru?? bali?? atau pulau karimun?? hehe...

tapi satu yang jelas n jangan dilupakan.. jangan lupa pada cepet nikah ya?? karena satu yang pasti, dengan menikah maka rejekimu akan menjadi lancar.. nah.. kalo rejeki lancar kan walking-walking menikmati indahnya ciptaan illahi kan juga jadi lancar hehe...

makasih ya buat "pasukan ora nggenah"..

more up to date?? look carefully :
http://pipinandriyanto.blogspot.com/2007/12/jadi-nggk-ya-jadi-nggk-ya-aslm-btw.html

kenangan 10 november..


“iya.. :)yang sabar ya…”

hmm.. bukankah itu kata yang sederhana saja??

ya.. sangat sederhana, tapi buatku di saat-saat seperti ini rasanya itu bukanlah hanya sekedar kata.. buatku sepenggal kalimat darimu itu seperti seberkas cahya di saat aku begitu kehausan akan sebuah arti dan laksana sebuah tongkat di saat aku mulai limbung dan goyah dihantam derasnya perih..

hmm.. sederhanakan kata-kata itu??

mungkin kalo bukan kau yang kirimkan ucapan itu kata-kata hanya akan menjadi sepenggal kalimat sederhana yang tak ada arti.. takkan lama tertanam di benakku dan akan segera terbang diterpa badai beku hatiku..
tapi saat kau yang kirimkan ucapan itu.. sepenggal ucapan itu tetaplah sederhana, sesederhana hatiku.. namun kalimat sederhana itu akan menjadi kekal, terbingkai indah di sudut nuraniku laksana cahya abadi kala langkahku mulai tersaruk-saruk.. dan laksana senyum tulus bunda kala aku emosi hatiku mulai meregang kencang..

hmm.. bukankah kata-kata itu tetaplah sederhana??

sebuah kata, sebuah ucap, sebuah tindakan, ataupun sebuah cinta bila tersurat dari nurani yang murni dan terloncat dari hati yang tulus tetaplah sederhana.. dan kan tetap setia abadi terbingkai sederhana..
karena hanya kesederhanaan dan kewajaran saja yang sanggup menyimpan laksaan arti dan makna yang abadi..
karena hanya kesederhanaan dan kewajaran saja yang sanggup melapangkan dada dan menciptakan keikhlasan di dasar hati..

si vanilla latte


pagi-pagi menikmati goodday vanilla latte buat menemani mata yang kayaknya ga mau diajak kompromi.. pengennya merem mulu, bahkan tadi di sepanjang jalan raya bogor-jakarta entah berapa kali aku mengumpat-umpat sendiri gara-gara jengkel kenapa mata indahku ini pengennya merem mulu.. apalagi ditambah otakku yang berputar ga karuan pagi ini, masak pagi-pagi udah harus ngelihat error yang jebret.. jebret.. lha kok buanyak banget!! gila.. hampir 80% rejected. “asyuuu!!” bisikku lirih aza..

ah.. tentang error?? peduli amat!! emang gw pikirin.. tentang kantuk?? itu emang udah kodratku.. jadi orang ngantukan.. mending kusajikan untuk diriku secangkir kopi hangat.. ehmmm.. harum si vanilla latte menyapa sensor di hidungku kala kutuang air panas ke cangkir dan kuaduk pelan agar serbuk-serbuk cokelat ini menyatu sempurna dengan si air.. kalau kuturutkan kata hati sudah tak sruput habis tuh si latte.. hhmm.. hangat si good day ini mengalir hangat di kerongkongan rasanya begitu "mak nyus"..

tapi itu belum seberapa dibanding dengan sapaan kenangan yang disajikan oleh vanilla latte di cangkir stainless “weston-ku” ini.. aromanya.. sentuhan hangatnya.. atau nikmat lezatnya.. rasanya seperti stimulan buat otak kotorku ini tuk merangkai keping-keping kenangan yang terserak tak karuan di gudang file otakku yang semrawut ora nggenah babar blas.. kenangan kala pertama kali kuberkenalan dengan si vanilla latte ini.. kenangan kala aku masih ada tanya di hatiku kenapa gadis ini begitu memfavoritkan si “vanilla latte” atau si “coolin” ini.. dan tentang kenangan kala aku masih berjuang untuk sebuah harapan..

kalo kupikir-pikir memang ga salah kalo aku suka dengan si latte ini, apalagi kalo dinikmati dengan saat masih hangat-hangat kuku.. amboi.. lemak niaaann.. (itu sih kata orang ogan.. eh.. salah ya?? hehe.. maklumlah.. asal njeplak!!). dari segi rasa memang.. kuakui sungguh nikmat.. dari aroma.. eehhmm.. sungguh menggoda.. dari tampilan?? ah peduli amat!! pokoke asal embat, yang penting hhuueennaakk tenan..

dah ah.. tar kebanyakan mbacot malah si latte keburu dingin.. jadi ga bangik dong.. (ini kata orang semendo).. time to ngembat si latte.. mak nyus...

Rabu, 19 Desember 2007

zzzzzz........


16.10 wib.. 19 desember 2006
beberapa saat lagi masuk ke 10 dzulhijah, alias idul adha 1428 H.
dan aku masih di sini..

"apakah yang sanggup aku kurbankan??"

Jumat, 14 Desember 2007

... rindu keteguhanmu


tubuhmu yang terbungkuk tersandar lemah di kursi kayu tua
jemari kurus terkulai menggenggam pena engkau goreskan saja
sisa rambutmu perak tinggal segenggam terbaca pahit kerasnya perjalanan

dari alis matamu terbentuk garis guratan kokoh jiwa
angin yang deras menghempas tak kau hiraukan batinmu kuat bertahan
meskipun raga semakin rapuh tak pernah risau selalu tersimpul senyum
sepantasnyalah kujadikan suri tauladan potret perjuangan

dapatkah aku lebih faham betapa beratnya perjuangan hidupmu

from "my lovely song"

Rabu, 12 Desember 2007

untukku..


apa yang membuat hatimu merintih pilu kawan...

senyummu kini begitu kering..
tawamupun tak serenyah dulu lagi..

kemana pula sinar ceria di balik bening bola matamu kawan..
kemana pula perginya canda tawa riangmu..

**

dulu kau pernah bercerita hangat sinar mentari pagi..
dulu kau pernah mendonger segarnya embun di ujung dedaunan..
dulu kau juga pernah lukiskan betapa mesra belai sepoi angin bukit di ujung jalan ini

apakah kau mulai lupakan itu semua kawan..
ataukah mungkin kau lupa jalan menuju semua rasa itu kawan..

**

kalau kau berduka karena merasa ada yang hilang..
kalau kau bersedih saat ada sesuatu yang meninggalkanmu..
belajarlah hidup tanpa memiliki apapun..
belajarlah untuk hatimu memaknai arti keterikatan..

yang memiliki segala hanyalah Tuhanmu..
kita hidup hanya sekedar meminjam
dan pasti akan datang saatnya melepas semua apa yang telah dipinjamkan pada kita..

bebaskan hatimu dari keterikatan hidup..
maka akan terbebas hatimu dari pengaruh nafsu-nafsu rendah insani..

**

coba kau lihat duniamu kawan..

masih adakah manusia yang tidak lebih beruntung darimu dalam hidup??
dan masih kurangkah nikmat tuhan yang dipinjamkan kepadamu??

bukankah nikmat iman masih menghiasi nuranimu kawan??
dan tidakkah ajaran illahi-mu masih kau jadikan penuntun kasih hatimu??
adakah pula kau harus menderita untuk memompa nafas dalam paru-parumu??

**

coba pula kau dengarkan desah duniamu kawan..

bukankah mentari masih menyapa di setiap pagimu
sinar mentarimu pun masih mampu menyinsingkan kabur subuhmu..
kicau burung-burung pun masih se-ceria dulu..
mesranya belaian sang bayu pun masih belum sirna dari duniamu..

**

tersenyumlah kawan..
lapangkan dadamu menghadapi semua perjalanan hidupmu..
ringankan langkah kaki dan tarian jemarimu memaknai ceritamu..
dan antarkan setiap jejakmu dalam keikhlasan hatimu kawan..
dan maknailah dengan bijaksana semua suratan dari Tuhanmu..



Selasa, 11 Desember 2007

anugrah terindah...


Melihat tawamu mendengar senandungmu
Terlihat jelas di mataku warna-warna indahmu

Menatap langkahmu meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu anugerah terindah yang pernah kumiliki

Sifatmu nan selalu redakan ambisiku
Tepikan khilafku dari bunga yang layu
Saat kau di sisiku kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu anugerah terindah yang pernah kumiliki

Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

Kamis, 06 Desember 2007

teman, berilah aku jawabmu...


deras nian kau sapa bumiku sore ini..
tak sisakan hati buat mentariku tuk tersenyum..

sempatkah kau berpikir..
cerita macam apa yang akan kau sajikan??
senyum atau dukakah yang akan kau hadirkan??

sempatkah pula kau merenung
untuk apa kau curahkan semua air matamu ke bumiku ini??

sangupkah kau memberiku jawaban teman??

"permata bagaikan bongkahan tanah kering
sebelum mendung berganti hujan"


ataukah


"sejengkal tanah kering bagaikan permata
sebelum pekat tumpahkan air mata"

senyummu..


(kasihku..)
senyum itu begitu sederhana..
tersungging untukku sekilas saja..

senyum yang menghadirkan keajaiban
keajaiban yang indah
seindah bunga mekar dibelai embun di waktu pagi
seindah sang mentari mengintai di ufuk timur mengusir kemuraman subuh

senyum itu..

tersungging sewajarnya saja…
ciptakan cahaya bahagia di ruang dada yang gelap muram
hadirkan alunan rindu di celah hati yang redup temaram



Selasa, 04 Desember 2007

sore ini kusapa dirimu..


masih perkasakah dirimu kapten??
sekarang jika ku tantang kau berkelahi, sanggupkah kau melayani pukulanku.. haha.. tak bisa kubayangkan pula jika sekarang dirimu coba mengejar diriku keliling kampung, pasti kau akan terseok-seok sambil memandang nanar pada bayangku yang makin jauh meninggalkanmu..

jika dulu kau anggap aku keliru di matamu, kau bisa kuasai aku dengan segala kedigdyaanmu.. dan jika dulu aku sulit untuk mendengar nasehatmu.. tak segan-segan pula kau jadikan aku seorang kopral pesakitan yang harus sendiko dawuh pada sang kapten..

sekarang.. betapa masa telah berlalu

aku yakin.. tubuhmu tak sekuat dulu, keperkasaan di ragamu pasti juga telah jauh berkurang kekerasan hatimupun telah banyak yang larut oleh waktu.. tapi akankah keteguhan hati dan niatmu berkurang kapten??

dan jika sekarang kuurai sebuah salah padamu.. apa yang akan kau lakukan padaku kapten??

akankah kau ayunkan pelepah pisang di punggung telanjangku?? akankan pula kau goreskan lebam merah kebiruan di kedua pahaku lewat sebatang rotan?? ataukah kau akan tamparkan alas kaki butut ke wajahku?? atau mungkin kau ikat aku seharian di soko penopang teras rumah tanpa makan atau minum?? atau kau pilih untuk menarik keras anak-anak rambut di belakang pelipisku??

tapi.. kalau semua itu akan kau pilih..
percayalah kapten.. aku rela.. akupun ikhlas..

kau ingin tahu alasannya kapten??
(tapi jangan kau tertawakan..)

aku rindu saat-saat kau gapai diriku dalam pelukmu.. akupun rindu belaian tangan kasarmu.. akupun selau berharap kau usap rambut kumalku.. dan aku selalu mimpikan untuk larutkan gelisah dalam tangis di pangkuanmu..

kapten.. aku rindu pada kewajaran kasihmu..

"kini kau telah dewasa anakku.. kau pilihlah apa yang kau anggap terbaik dalam hidupmu.. belajarlah selalu dan cobalah perbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kau perbuat.. dan kaulah sang bimasena yang harus berdiri di kedua kakimu sendiri.. yakinkanlah hatimu selalu anakku, segala doa dan puja mantra ibu bapakmu kan selalu sertai kemanapun kau melangkah"

kusapa kau dengan senyum..


selamat pagi duniaku.. apa kabarmu pagi ini??
wow.. kausapa pagiku ini dengan guyuran air dari langitmu
sebuah lukisan agung berjuta warna dan lagu yang selalu kurindu

semilir angin pagi membawa butir-butir air
mencipta berjuta kilau mutiara di ujung dedaunan
bias-bias keteduhan membelai kebekuan hati
.. kusapa pagi ini dengan kasih sang mentari

senandung kecipak air di jalanan
alunkan bait-bait nada dari lubuk jiwaku
tentang lagu rindu yang terendap dalam pekatnya benci
.. kusapa pagi ini dengan senyuman sang bimasena

debu-debu yang menyelimuti dedaunan hijaupun luluh
laksana redupnya gelisah malamku di pagi ini
nuranipun mengalunkan tembang sang bunga dan sang kumbang
.. kusapa pagi ini dengan senandung hidup nan ceria

dan hatikupun terasa lebih lapang kala aku memilih untuk tersenyum
"tetep eling lan waspada marang titi laku urip"

sang bimasena

Busana Bima adalah..

Dodot kampuh bang bintulu warna merah, putih, hitam, dan kuning melambangkan bibitnya yang akan menjadi bumi langit dan isinya.

Kuku Pancanaka, Panca= lima, Naka= landep, memperlambangkan bahwa Bima mampu menaklukkan nafsu Pancaindra, sehingga menjadikan kekuatan untuk lebih mendekatkan pada sang Pencipta.

Gelang Chandra Kirana, Chandra= rupa, Kirana= bulan. Artinya ilmu pengetahuan itu laksana bulan sedang purnama dapat menentramkan hati dan bermanfaat bila digunakan secara benar.

Anting-anting Pudak sinumpet, artinya Bima sudah mengenyam ilmu mangunngal tetapi tidak memperlihatkan diri kepada orang lain (menyombongkan diri) karena itu sekilas ia terlihat seperti orang dungu atau bodoh.

Senin, 03 Desember 2007

wejangan dewa ruci - bimo suci

termangu sang bima di tepian samudera
dibelai kehangatan alun ombak setinggi betis
tak ada lagi tempat bertanya sesirnanya sang naga nemburnawa

dewaruci, sang marbudyengrat,
memandangnya iba dari kejauhan,
tahu belaka bahwa tirta pawitra memang tak pernah ada
dan mustahil akan pernah bisa ditemukan oleh manusia mana pun.

menghampir sang dewa ruci sambil menyapa:
'apa yang kau cari, hai werkudara,
hanya ada bencana dan kesulitan yang ada di sini
di tempat sesunyi dan sekosong ini'

terkejut sang sena dan mencari ke kanan kiri
setelah melihat sang penanya ia bergumam:
'makhluk apa lagi ini, sendirian di tengah samudera sunyi
kecil mungil tapi berbunyi pongah dan jumawa?'

serba sunyi di sini, lanjut sang marbudyengrat
mustahil akan ada sabda keluhuran di tempat seperti ini
sia-sialah usahamu mencarinya tanpa peduli segala bahaya

sang sena semakin termangu menduga-duga,
dan akhirnya sadar bahwa makhluk ini pastilah seorang dewa
ah, paduka tuan, gelap pekat rasa hatiku.
entahlah apa sebenarnya yang aku cari ini.
dan siapa sebenarnya diriku ini

ketahuilah anakku,
akulah yang disebut dewaruci, atau sang marbudyengrat
yang tahu segalanya tentang dirimu
anakku yang keturunan hyang guru dari hyang brahma,
anak kunti, keturunan wisnu yang hanya beranak tiga,
yudistira, dirimu, dan janaka.
yang bersaudara dua lagi nakula dan sadewa
dari ibunda madrim si putri mandraka.

datangmu kemari atas perintah gurumu dahyang durna
untuk mencari tirta pawitra yang tak pernah ada di sini

bila demikian, pukulun, wejanglah aku seperlunya
agar tidak mengalami kegelapan seperti ini
terasa bagai keris tanpa sarungnya

sabarlah anakku, memang berat cobaan hidup
ingatlah pesanku ini senantiasa
jangan berangkat sebelum tahu tujuanmu,
jangan menyuap sebelum mencicipnya.
tahu hanya berawal dari bertanya,
bisa berpangkal dari meniru,
sesuatu terwujud hanya dari tindakan.

janganlah bagai orang gunung membeli emas,
mendapat besi kuning pun puas menduga mendapat emas
bila tanpa dasar, bakti membuta pun akan bisa menyesatkan

duh pukulun, tahulah sudah di mana salah hamba
bertindak tanpa tahu asal tujuan
sekarang hamba pasrah jiwaraga terserah paduka.

nah, bila benar ucapanmu, segera masuklah ke dalam diriku.
lanjut sang marbudyengrat

sang sena tertegun tak percaya mendengarnya
ah, mana mungkin hamba bisa melakukannya
paduka hanyalah anak bajang
sedangkan tubuh hamba sebesar bukit
kelingking pun tak akan mungkin muat.

wahai werkudara si dungu anakku,
sebesar apa dirimu dibanding alam semesta?
seisi alam ini pun bisa masuk ke dalam diriku,
jangankan lagi dirimu yang hanya sejentik noktah di alam.

mendengar ucapan sang dewaruci
sang bima merasa kecil seketika,
dan segera melompat masuk ke telinga kiri sang dewaruci
yang telah terangsur ke arahnya

heh, werkudara, katakanlah sejelas-jelasnya
segala yang kau saksikan di sana

hanya tampak samudera luas tak bertepi, ucap sang sena
alam awang-uwung tak berbatas hamba semakin bingung
tak tahu mana utara selatan atas bawah depan belakang

janganlah mudah cemas, ujar sang dewaruci
yakinilah bahwa di setiap kebimbangan
senantiasa akan ada pertolongan dewata

dalam seketika sang bima menemukan kiblat dan melihat surya
setelah hati kembali tenang tampaklah sang dewaruci di jagad walikan.

heh, sena! ceritakanlah dengan cermat segala yang kau saksikan!
awalnya terlihat cahaya terang memancar, kata sang sena
kemudian disusul cahaya hitam, merah, kuning, putih.
apakah gerangan semua itu?

ketahuilah werkudara, cahaya terang itu adalah pancamaya,
penerang hati, yang disebut mukasipat (mukasyafah),
penunjuk ke kesejatian, pembawa diri ke segala sifat lebih.

cahaya empat warna, itulah warna hati
hitam merah kuning adalah penghalang cipta yang kekal,
hitam melambangkan nafsu amarah,
merah nafsu angkara, kuning nafsu memiliki.
hanya si putih-lah yang bisa membawamu ke budi jatmika
dan sanggup menerima sasmita alam,

namun selalu terhalangi oleh ketiga warna yang lain
hanya sendiri tanpa teman melawan tiga musuh abadi.
hanya bisa menang dengan bantuan sang suksma.
adalah nugraha bila si putih bisa kau menangkan
di saat itulah dirimu mampu menembus segala batas alam tanpa belajar.

duhai pukulun,
sedikit tercerahkan hati hamba oleh wejanganmu
setelah lenyap empat cahaya, muncullah nyala delapan warna,
ada yang bagai ratna bercahaya,
ada yang maya-maya,
ada yang menyala berkobar.

itulah kesejatian yang tunggal, anakku terkasih
semuanya telah senantiasa ada dalam diri setiap mahluk ciptaan.
sering disebut jagad agung jagad cilik

dari sanalah asal kiblat
dan empat warna hitam merah kuning putih
seusai kehidupan di alam ini semuanya akan berkumpul menjadi satu,
tanpa terbedakan lelaki perempuan tua muda besar kecil kaya miskin,
akan tampak bagai lebah muda kuning gading
amatilah lebih cermat, wahai werkudara anakku

semakin cerah rasa hati hamba.
kini tampak putaran berwarna gading, bercahaya memancar.
warna sejatikah yang hamba saksikan itu?

bukan, anakku yang dungu, bukan,
berusahalah segera mampu membedakannya
zat sejati yang kamu cari itu tak tak berbentuk tak terlihat,
tak bertempat-pasti namun bisa dirasa keberadaannya di sepenuh jagad ini.

sedang putaran berwarna gading itu adalah pramana
yang juga tinggal di dalam raga namun bagaikan tumbuhan simbar di pepohonan
ia tidak ikut merasakan lapar kenyang haus lelah ngantuk dan sebagainya.
dialah yang menikmati hidup sejati dihidupi oleh sukma sejati,
ialah yang merawat raga
tanpanya raga akan terpuruk menunjukkan kematian.

pukulun, jelaslah sudah tentang pramana dalam kehidupan hamba
lalu bagaimana wujudnya zat sejati itu?

itu tidaklah mudah dijelaskan, ujar sang dewa ruci,
gampang-gampang susah

sebelum hal itu dijelaskan, kejar sang bima,
hamba tak ingin keluar dari tempat ini
serba nikmat aman sejahtera dan bermanfaat terasa segalanya.

itu tak boleh terjadi, bila belum tiba saatnya, hai werkudara
mengenai zat sejati, engkau akan menemukannya sendiri
setelah memahami tentang penyebab gagalnya segala laku
serta bisa bertahan dari segala goda,
di saat itulah sang suksma akan menghampirimu,
dan batinmu akan berada di dalam sang suksma sejati

janganlah perlakukan pengetahuan ini seperti asap dengan api,
bagai air dengan ombak, atau minyak dengan susu

perbuatlah, jangan hanya mempercakapkannya belaka
jalankanlah sepenuh hati setelah memahami segala makna wicara kita ini
jangan pernah punya sesembahan lain selain sang maha luhur

pakailah senantiasa keempat pengetahuan ini
pengetahuan kelima adalah pengetahuan antara,
yaitu mati di dalam hidup, hidup di dalam mati
hidup yang kekal, semuanya sudah berlalu
tak perlu lagi segala aji kawijayan,
semuanya sudah termuat di sini.

maka habislah wejangan sang dewaruci,
sang guru merangkul sang bima
dan membisikkan segala rahasia rasa
terang bercahaya seketika wajah sang sena menerima wahyu kebahagiaan
bagaikan kuntum bunga yang telah mekar.
menyebarkan keharuman dan keindahan memenuhi alam semesta

dan blassss . . . !
sudah keluarlah sang bima dari raga dewaruci
sang marbudyengrat
kembali ke alam nyata di tepian samodera luas sunyi
tanpa sang dewaruci

sang bima melompat ke daratan dan melangkah kembali
siap menyongsong dan menyusuri rimba belantara kehidupan